Apa itu stres?
Stres adalah bentuk stres fisik dan psikologis yang terjadi ketika dihadapkan pada kondisi berbahaya. Sederhananya, stres adalah cara tubuh menanggapi ancaman, tekanan, dan tuntutan yang muncul.
Alasannya bisa sangat beragam, mulai dari diri sendiri hingga faktor lingkungan. Ketika dia merasa terancam, sistem saraf bereaksi dengan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin.
Kedua jenis hormon ini dapat menyebabkan reaksi dalam tubuh, seperti jantung berdebar-debar, ketegangan pada otot tubuh, kesulitan bernapas, dan peningkatan tekanan darah.
Reaksi berbeda yang terjadi ini disebut "melawan atau lari". Masalah ini dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ketika ini terjadi, tubuh memberikan sinyal alarm tentang bahaya dan masalah ini.
Selain itu, reaksi tubuh bisa positif atau negatif. Reaksi positif, seperti peningkatan kewaspadaan atau motivasi ketika dihadapkan pada kesulitan.
Sementara itu, reaksi negatif dengan tanda-tanda kecemasan dan ketakutan muncul, biasanya disertai dengan munculnya banyak keluhan fisik.
Alasannya bisa sangat beragam, mulai dari diri sendiri hingga faktor lingkungan. Ketika dia merasa terancam, sistem saraf bereaksi dengan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin.
Kedua jenis hormon ini dapat menyebabkan reaksi dalam tubuh, seperti jantung berdebar-debar, ketegangan pada otot tubuh, kesulitan bernapas, dan peningkatan tekanan darah.
Reaksi berbeda yang terjadi ini disebut "melawan atau lari". Masalah ini dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ketika ini terjadi, tubuh memberikan sinyal alarm tentang bahaya dan masalah ini.
Selain itu, reaksi tubuh bisa positif atau negatif. Reaksi positif, seperti peningkatan kewaspadaan atau motivasi ketika dihadapkan pada kesulitan.
Sementara itu, reaksi negatif dengan tanda-tanda kecemasan dan ketakutan muncul, biasanya disertai dengan munculnya banyak keluhan fisik.
Jenis stres
Dalam arti luas, kondisi ini terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu akut dan kronis. Berikut penjelasannya:
1. Stres akut
Stres akut bersifat jangka pendek dan dapat segera hilang. Anda mendapatkan ini ketika Anda menghadapi kondisi berbahaya.
Misalnya, menekan pedal rem mobil dengan sekuat tenaga ketika Anda merasa telah menabrak sesuatu.
Misalnya, menekan pedal rem mobil dengan sekuat tenaga ketika Anda merasa telah menabrak sesuatu.
2. Stres kronis
Sementara itu, stres kronis adalah jenis yang terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama, yang dapat berkisar dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Misalnya, Anda menghadapi masalah keuangan atau tinggal dalam keluarga yang berkonflik.
Anda benar-benar bisa terbiasa dengan kondisi ini, jadi jangan menganggapnya sebagai masalah serius.
Namun, jika Anda tidak menemukan cara yang lebih baik untuk mengendalikannya, masalah ini dapat memicu banyak masalah kesehatan.
Anda benar-benar bisa terbiasa dengan kondisi ini, jadi jangan menganggapnya sebagai masalah serius.
Namun, jika Anda tidak menemukan cara yang lebih baik untuk mengendalikannya, masalah ini dapat memicu banyak masalah kesehatan.
Penyebab stres
Keadaan ini sebenarnya merupakan reaksi yang baik, karena dapat membantu seseorang menyadari situasi berbahaya atau mengancam, jadi cobalah untuk keluar dari situasi tersebut.
Ada beberapa kondisi umum yang menyebabkan stres, yaitu:
Ada beberapa kondisi umum yang menyebabkan stres, yaitu:
1. Pekerjaan
Beban kerja yang berat, tenggat waktu yang ketat, tuntutan tinggi, dan kurangnya kontrol atas pekerjaan dapat menyebabkan keadaan seperti itu. Konflik antara tuntutan kerja dan kehidupan pribadi juga dapat meningkatkan risiko.
2. Masalah keuangan
Ketidakstabilan keuangan, akumulasi utang, atau masalah keuangan lainnya dapat menciptakan ketegangan dan kecemasan yang signifikan.
3. Perubahan dalam hidup
Perubahan besar dalam hidup, seperti pernikahan, perceraian, kehilangan pekerjaan, pindahan, atau kematian orang yang dicintai, dapat menjadi sumber stres.
4. Konflik interpersonal
Konflik dalam hubungan interpersonal, baik di terjadi tempat kerja, di dalam keluarga ataupun terjadi di lingkungan sosial, maka akan dapat menyebabkan kondisi ini.
5. Menderita penyakit
Penyakit serius, cedera, atau penyakit kronis dapat menyebabkan kondisi ini. Sumbernya bisa berupa rasa sakit fisik dan perubahan kualitas hidup.
6. Lingkungan sosial
Ini dapat dipicu oleh faktor sosial seperti pengucilan sosial, kekerasan, diskriminasi atau tekanan sosial. Lingkungan yang tidak aman atau tidak stabil juga dapat meningkatkan risiko.
7. Perubahan lingkungan
Alasan selanjutnya adalah perubahan lingkungan yang drastis, seperti bencana alam, perubahan iklim, atau polusi, dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan.
8. Tuntutan keluarga
Keadaan seperti itu dapat menciptakan tuntutan tinggi pada peran pasangan, orang tua atau anggota keluarga lainnya. Perubahan dinamika keluarga atau tanggung jawab yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko.
9. Ketidakpastian di masa depan
Ketidakpastian dalam karier, pendidikan, atau kehidupan secara umum dapat menyebabkan stres. Ketidakpastian dan kecemasan tentang masa depan dapat menciptakan ketegangan emosional.
• Kurang tidur atau insomnia.
• Tidak mendapatkan nutrisi sesuai kebutuhan.
• Kondisi fisik dan mental yang buruk.
• Mengalami peristiwa traumatis di masa lalu.
• Anda memiliki riwayat masalah kesehatan mental atau stres.
Faktor risiko stres
Meskipun hal ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan anak-anak dan remaja. Namun, kondisi ini ternyata lebih rentan terjadi pada seseorang dengan kondisi sebagai berikut:• Kurang tidur atau insomnia.
• Tidak mendapatkan nutrisi sesuai kebutuhan.
• Kondisi fisik dan mental yang buruk.
• Mengalami peristiwa traumatis di masa lalu.
• Anda memiliki riwayat masalah kesehatan mental atau stres.
Gejala stres
Apa efek stres pada tubuh? Alasannya memang sangat bervariasi dan banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami masalah mental ini karena mereka menganggapnya sebagai kelelahan biasa.
Namun, Anda harus tahu apa saja gejala umumnya, antara lain:
• Saya merasa sangat lelah.
• Kesulitan berkonsentrasi.
• Lebih mudah marah dengan orang lain.
• Merasa cemas, cemas, atau takut.
• Insomnia atau masalah tidur.
• Pusing.
Selain itu, masalah ini dapat dilihat pada perubahan, baik fisik maupun mental.
Gejalanya juga cukup bervariasi, tergantung pada bagaimana seseorang bereaksi terhadap kondisi tersebut.
Apa yang dirasakan tubuh saat stress? Namun dalam arti luas, gejalanya dapat dibagi menjadi:
Namun, Anda harus tahu apa saja gejala umumnya, antara lain:
• Saya merasa sangat lelah.
• Kesulitan berkonsentrasi.
• Lebih mudah marah dengan orang lain.
• Merasa cemas, cemas, atau takut.
• Insomnia atau masalah tidur.
• Pusing.
Selain itu, masalah ini dapat dilihat pada perubahan, baik fisik maupun mental.
Gejalanya juga cukup bervariasi, tergantung pada bagaimana seseorang bereaksi terhadap kondisi tersebut.
Apa yang dirasakan tubuh saat stress? Namun dalam arti luas, gejalanya dapat dibagi menjadi:
1. Gejala emosional
Ketika seseorang stres, gejala emosional yang muncul meliputi:
• Frustrasi.
• Sangat mudah untuk kesal.
• Perubahan suasana hati yang sangat signifikan.
• Perasaan bingung dan tidak berguna.
• Kesulitan menenangkan pikiran.
• Depresi.
• Ada kecenderungan untuk menghindari orang lain.
• Frustrasi.
• Sangat mudah untuk kesal.
• Perubahan suasana hati yang sangat signifikan.
• Perasaan bingung dan tidak berguna.
• Kesulitan menenangkan pikiran.
• Depresi.
• Ada kecenderungan untuk menghindari orang lain.
2. Gejala fisik
Selanjutnya, gejala yang dapat dilihat pada fisik orang yang mengalaminya, yaitu:
• Pusing.
• Diare.
• Pincang.
• Memuakkan.
• Gangguan tidur.
• Jantung berdebar-debar.
• Sembelit.
• Nyeri otot.
• Penurunan gairah seksual.
• Telinga sering berdenging.
• Kaki dan tangan dingin dan berkeringat.
• Tubuh bergetar.
• Kesulitan menelan.
• Mulut kering.
Selama sesi konseling, mereka dapat memberi Anda saran yang tepat untuk mengatasi hambatan yang Anda hadapi.
• Pusing.
• Diare.
• Pincang.
• Memuakkan.
• Gangguan tidur.
• Jantung berdebar-debar.
• Sembelit.
• Nyeri otot.
• Penurunan gairah seksual.
• Telinga sering berdenging.
• Kaki dan tangan dingin dan berkeringat.
• Tubuh bergetar.
• Kesulitan menelan.
• Mulut kering.
Temui psikiater untuk membantu mengelola stres
Jika Anda mengalami stres yang tidak hilang, jangan ragu untuk berbicara dengan psikiater.Selama sesi konseling, mereka dapat memberi Anda saran yang tepat untuk mengatasi hambatan yang Anda hadapi.
Taburan diagnostik
Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, dokter akan meminta pasien untuk mengisi kuesioner untuk mengetahui stres seperti apa yang dialaminya.
Dokter menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10), alat pemeriksaan psikologis yang fungsinya untuk menentukan tingkat stres.
Selain itu, dokter juga melakukan survei untuk mengetahui apa penyebabnya.
Selama sesi ini, Anda harus jujur kepada dokter Anda tentang semua hal atau penyebab kondisi ini yang Anda rasakan.
Setelah menerima gambaran umum hasil kuesioner dan wawancara, dokter dapat menentukan apakah seseorang memiliki tipe akut atau kronis.
Jika masalah ini memicu kondisi kesehatan lainnya, dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk melakukan tes suportif, mulai dari pemindaian MRI hingga CT scan.
Dokter menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10), alat pemeriksaan psikologis yang fungsinya untuk menentukan tingkat stres.
Selain itu, dokter juga melakukan survei untuk mengetahui apa penyebabnya.
Selama sesi ini, Anda harus jujur kepada dokter Anda tentang semua hal atau penyebab kondisi ini yang Anda rasakan.
Setelah menerima gambaran umum hasil kuesioner dan wawancara, dokter dapat menentukan apakah seseorang memiliki tipe akut atau kronis.
Jika masalah ini memicu kondisi kesehatan lainnya, dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk melakukan tes suportif, mulai dari pemindaian MRI hingga CT scan.
Pengobatan stres
Bahkan, Anda dapat menanganinya sendiri. Namun, manajemen stres tidak sepenuhnya menghilangkan masalah ini. Manajemen ini bertujuan untuk membuat Anda tetap aktif.
Tindakan manajemen stres yang dapat Anda ambil meliputi:
Tindakan manajemen stres yang dapat Anda ambil meliputi:
1. Tentukan apa penyebabnya
Mengidentifikasi penyebab stres dapat membantu Anda mengetahui faktor apa yang memicu masalah kesehatan mental ini.
Misalnya, kondisi rumah, hubungan dengan pasangan, masalah di tempat kerja.
Misalnya, kondisi rumah, hubungan dengan pasangan, masalah di tempat kerja.
2. Menemukan solusi
Jika Anda sudah mengetahui apa yang menyebabkan stres, maka Anda hanya perlu mencari solusi yang bisa mengatasinya.
Mulailah dengan solusi yang paling mudah untuk Anda buat.
Mulailah dengan solusi yang paling mudah untuk Anda buat.
3. Berdiskusi dengan para profesional
Cara mengetahui apakah kita stres? Jika Anda tidak dapat menemukan penyebab stres Anda, tidak ada salahnya berbicara dengan profesional.
Dokter Anda mungkin merekomendasikan konseling, terapi perilaku kognitif, atau terapi teknik kebebasan emosional (EFT).
Pada saat yang sama, jika masalah ini menyebabkan kondisi medis apa pun, dokter mungkin meresepkan obat.
Dokter Anda mungkin merekomendasikan konseling, terapi perilaku kognitif, atau terapi teknik kebebasan emosional (EFT).
Pada saat yang sama, jika masalah ini menyebabkan kondisi medis apa pun, dokter mungkin meresepkan obat.
Komplikasi stres
Stres yang tidak segera ditangani dapat memicu banyak masalah kesehatan yang serius, antara lain:
• Masalah mental lainnya, seperti gangguan kepribadian, kecemasan berlebihan, dan depresi.
• Masalah jantung, seperti aritmia atau detak jantung yang tidak normal, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung.
• Gangguan makan, sehingga dapat menyebabkan obesitas dan gangguan makan.
• Penyimpangan menstruasi.
• Ada penurunan gairah seksual.
• Anda memiliki masalah kulit seperti psoriasis, eksim, atau jerawat.
• Kerontokan rambut.
• Masalah sistem pencernaan seperti gastritis dan GERD.
• Masalah mental lainnya, seperti gangguan kepribadian, kecemasan berlebihan, dan depresi.
• Masalah jantung, seperti aritmia atau detak jantung yang tidak normal, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung.
• Gangguan makan, sehingga dapat menyebabkan obesitas dan gangguan makan.
• Penyimpangan menstruasi.
• Ada penurunan gairah seksual.
• Anda memiliki masalah kulit seperti psoriasis, eksim, atau jerawat.
• Kerontokan rambut.
• Masalah sistem pencernaan seperti gastritis dan GERD.
Pencegahan stres
Salah satu tindakan efektif untuk mencegahnya adalah pola hidup sehat. Ini termasuk:
• Tidur yang cukup setiap hari.
• Luangkan waktu untuk berbagai hal yang menjadi hobi. Misalnya, mendengarkan musik, menonton, membaca buku, dan berbelanja.
• Pastikan Anda mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang setiap hari.
• Berolahraga secara teratur setidaknya selama 30 menit setiap hari.
• Komunikasi dengan orang lain dapat memiliki efek positif.
• Gunakan teknik relaksasi atau meditasi.
• Tidur yang cukup setiap hari.
• Luangkan waktu untuk berbagai hal yang menjadi hobi. Misalnya, mendengarkan musik, menonton, membaca buku, dan berbelanja.
• Pastikan Anda mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang setiap hari.
• Berolahraga secara teratur setidaknya selama 30 menit setiap hari.
• Komunikasi dengan orang lain dapat memiliki efek positif.
• Gunakan teknik relaksasi atau meditasi.
Kapan harus ke dokter?
Apa ciri-ciri orang terkena stress? Buatlah janji dengan psikolog atau psikiater terbaik jika Anda mengalami stres yang tidak mereda. Karena jika berlarut-larut, bisa sangat berbahaya bagi kondisi fisik dan mental.
Gejala-gejala berikut menunjukkan bahwa Anda harus segera berkonsultasi dengan spesialis:
• Kesulitan mengendalikan ketakutan dan kepanikan.
• Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
• Sulit untuk melupakan peristiwa yang menyebabkan cedera.
• Sering pusing atau jantung berdebar-debar.
• Sering mengalami insomnia.
• Kita memiliki pemikiran tentang mengakhiri hidup.
Perawatan dalam waktu sesingkat mungkin akan memudahkan dokter dan psikolog untuk mengidentifikasi penyebab stres yang Anda alami.
Gejala-gejala berikut menunjukkan bahwa Anda harus segera berkonsultasi dengan spesialis:
• Kesulitan mengendalikan ketakutan dan kepanikan.
• Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
• Sulit untuk melupakan peristiwa yang menyebabkan cedera.
• Sering pusing atau jantung berdebar-debar.
• Sering mengalami insomnia.
• Kita memiliki pemikiran tentang mengakhiri hidup.
Perawatan dalam waktu sesingkat mungkin akan memudahkan dokter dan psikolog untuk mengidentifikasi penyebab stres yang Anda alami.
Tags
Kesehatan